Monday, May 27, 2013

Hidroponik Sistem Sumbu / Wick System

Seringkali kita mendengar istilah Hidroponik, yang tergambar dipikiran kita adalah rumit, susah dan mahal. Banyak cara menanam tanaman secara Hidroponik, mulai dari sistem yang paling sederhana dengan penyiraman manual, semi manual hingga yang paling canggih menggunakan otomatisasi dengan sistem komputer.

Bagi anda yang ingin mencoba atau memulai bertanam secara Hidroponik ada baiknya mencoba sistem yang paling sederhana, mudah, bisa memanfaatkan barang-barang yang ada disekitar kita, dan tidak perlu menyiram tanaman setiap hari. Apa Bisa?

Jawabnya bisa, cara yang paling sederhana berhidroponik adalah menggunakan sistem sumbu atau Wick System, teknik ini memanfaatkan gaya kapilaritas pada sumbu untuk mengantarkan air dan nutrisi ke akar tanaman, sehingga akar dapat menyerap unsur-unsur hara yang disediakan. 

Berikut ini adalah cara membuat pot tanaman sistem sumbu, semoga bermanfaat.




Hidroponik
1. Sediakan 2 buah pot plastik, yang satu sebagai penampung nutrisi, dan yang lainnya sebagai tempat media tanam. pilihlah pot yang ukurannya hampir sama besar, sehingga pot yang berisi media tanam dapat masuk kedalam pot yang berisi nutrisi dan posisinya tergantung diatas.








hidroponik
2. Sediakan 2 utas sumbu dan pasangkan pada bagian bawah pot yang berisi media tanam. Sumbu ini yang akan difungsikan sebagai penyuplai nutrisi ke media tanam. Pilihlah bahan sumbu yang bukan terbuat dari bahan kapas, karena akan mudah putus dan busuk. ( Bahan Nylon atau kain flanel lebih baik)






  



Hidroponik

3. Posisi pot akan seperti gambar disamping, kemudian isilah dengan air nutrisi sampai batas bawah pot media tanam.
Gunakan Cocopeat atau media tanam lain yang tidak mengandung unsur hara sebagai pengisi media tanam. Jika menggunakan Cocopeat, pastikan Cocopeat yang akan dipakai sudah dicuci bersih terlebih dahulu.  









Hidroponik pak choi
4. Setelah diisi media tanam, Pot siap untuk ditanami. Lakukan pengontrolan air nutrisi secara berkala. Karena air dalam pot tersebut akan habis diserap oleh akar dan sebagian lagi akan menguap. 








Cara diatas adalah  salah satu contoh pembuatan pot sistem sumbu, masih banyak metoda lain dengan memanfaatkan barang-barang bekas yang ada disekitar kita, misalnya botol air minum dalam kemasan, kotak styrofoam, ember bekas cat dan lain-lain.

Selamat Mencoba!!!


Hidroponik, pak choy
Menanam Sayuran dalam botol bekas air minum dalam kemasan 



Hidroponik belimbing
Tanaman Belimbing dalam pot dengan sistem sumbu dapat berbuah  


Sunday, May 19, 2013

Pupuk / Nutrisi Hidroponik AB Mix

Nutrisi hidroponik adalah pupuk yang telah diformulasikan khusus dari garam-garam mineral yang larut dalam air, mengandung unsur-unsur hara penting yang diperlukan tanaman bagi tumbuh dan berkembang.( baca Hidroponik Mudah dan menyenangkan ). Nutrisi ini terdiri dari 2 bagian yaitu bagian A dan bagian B, dan biasanya disebut AB mix. Cara penggunaannyapun  sangat mudah, hanya dengan mencampurkan masing-masing bagian A dan bagian B  dengan air, satu persatu secara terpisah, sesuai petunjuk yang diberikan produsen nutrisi tersebut untuk menjadikan larutan stok / pekatan. Larutan stok ini perlu dicairkan lagi dengan air jika hendak digunakan. ( Jangan mencampurkan larutan A dan Larutan B sekaligus karena akan terjadi pengendapan ).

Hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam mencampur nutrisi hidroponik sehingga nantinya nutrisi dapat diserap tanaman secara maksimal adalah:

pH Larutan Nutrisi
pH adalah ukuran asam dan basa suatu larutan. Alat untuk mengukur asam dan basa larutan adalah pH meter atau bisa juga menggunakan kertas lakmus. Nilai pH berkisar antara 0-14, pH < 7 maka larutan besifat Asam, begitu pula sebaliknya jika pH > 7 maka larutan bersifat Basa. 
pH  akan mempengaruhi penyerapan akar terhadap unsur-unsur hara yang terkandung dalam Nutrisi yang diberikan. Secara umum tanaman cenderung menyukai kondisi pH antara 6-6.5. Apabila pH terlalu rendah akar akan mengalami kesulitan dalam menyerap unsur-unsur hara sehingga akan terjadi defisiensi hara. begitu pula sebaliknya apabila pH lebih besar dari 7.akan terjadi pengendapan unsur unsur hara micro dalam nutrisi, sehingga akar tidak dapat menyerap unsur hara micro tersebut, akibatnya tanaman akan mengalami defisiensi hara juga.

Berikut ini disajikan tabel hubungan antara kondisi pH dan kemampuan penyerapan unsur hara oleh akar tanaman 

Hidroponik, pH Level, Nutrient, Hydroponics
Tabel Hubungan pH dan Kemampuan penyerapan unsur hara oleh akar

Kepekatan Larutan Nutrisi
Untuk mengukur kepekatan larutan nutrisi digunakan alat EC meter (Electrical Conductivity) yang dinyatakan dengan satuan milliSiemens/cm (mS/cm) atau menggunakan TDS meter (Total Dissolved Solids) dinyatakan dalam satuan parts per million (ppm) dimana 1 ppm= 1mg/liter. Setiap jenis tanaman mempunyai kebutuhan nutrisi yang berbeda-beda. Jika nutrisi yang kita berikan kadarnya terlalu rendah maka tanaman akan kurang subur, pertumbuhannya lambat dan kerdil. Begitu pula sebaliknya jika nutrisi terlalu tinggi, tanaman akan mengalami stress dan pertumbuhannya menjadi terganggu. Dengan memberikan nutrisi yang tepat dan menjaga kestabilan nutrisi sesuai kebutuhan tanaman, maka tanaman akan tumbuh sehat dan optimal.

Bagi anda yang ingin menanam secara hidroponik, tetapi belum mempunyai alat ukur tersebut diatas, pastikan anda membaca aturan pakai yang tercantum dikemasan pupuk yang anda beli. Biasanya pupuk tersebut didesain untuk jenis tanaman tertentu misalnya sayuran daun, cabai, tomat, tanaman bunga dan lain-lain, Perhatikan komposisi perbandingan campuran pupuk dengan air.  

Selamat Mencoba!



Hidroponik fertigasi, cabai merah, ab mix, cocopeat
Cabai Merah dalam Polybag 

Untuk Pertanyaan, Kritik dan Saran silahkan E-mail : coolermr@gmail.com